Demam Berdarah Dengue atau biasa disebut dengan DBD adalah salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis merupakan tempat hidup favorit nyamuk utamanya dimusim penghujan. Menurut data yang dihimpun oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada Tahun 2013 telah terjadi 112.511 kasus Demam Dengue ini yang tersebar di 34 Provinsi, tercatat 871 penderita yang meninggal dunia. Namun pada Tahun 2014, kasus Demam Dengue di Indonesia mengalami penurunan. Menurut data yang dikumpulkan sampai pertengahan Desember 2014 telah terjadi 71.668 kasus dengan 641 orang diantaranya meninggal dunia. Data diatas menjadikan Negara kita berada diposisi pertama untuk kasus Demam Dengue tertinggi di Asia Tenggara dan nomor urut dua untuk Dunia setelah Negara Brazil.
![]() |
Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) |
Penyebab dari penyakit Demam Dengue ini adalah nyamuk Aedes Aegypti dengan cara penyebarannya yaitu melalui nyamuk yang mengigit seseorang yang sudah terinfeksi Virus Demam Berdarah. Virus ini akan terbawa kedalam kelenjar ludah si nyamuk kemudian nyamuk ini mengigit orang yang sehat dan akhirnya virus demam berdarah ini akan pindah ke orang yang sehat tersebut dan menyebabkan orang sehat tadi terinfeksi virus demam berdarah.
Nyamuk demam berdarah ini memiliki
siklus hidup yang berbeda dari nyamuk biasa. Nyamuk ini aktif dari pagi
sampai sekitar jam 3 sore untuk menghisap darah yang juga berarti dapat
menyebarkan virus demam berdarah. Sedangkan pada malam hari, nyamuk ini
tidur. Maka, berhati-hatilah terhadap gigitan nyamuk pada siang hari dan
cegah nyamuk ini menggigit anak yang sedang tidur siang.
Kebiasaan dari nyamuk ini adalah dia
senang berada di genangan air bersih dan di daerah yang banyak pohon
seperti di taman atau kebun. Genangan air pada pot bunga mungkin menjadi
salah satu tempat favorit nyamuk yang dapat terlupakan oleh Anda.
Seseorang yang sudah terinfeksi virus DBD ini biasanya akan mengalami gejala-gejala sebagai berikut :
- Demam tinggi terus menerus dengan suhu 39-40 derajat celcius yang mengakibatkan sakit kepala pada penderita
- Adanya tanda pendarahan di mulut, hidung (mimisan) dan dubur (BAB berdarah)
- Demam tanpa disertai batuk-batuk
- Sakit perut atau mual
- Badan terasa pegal atau nyeri pada persendian.
- Munculnya bintik-bintik merah pada kulit, yang bila kulit diregangkan bintik merah tersebut tetap muncul, berbeda dengan gigitan nyamuk biasa yang bila kulit diregangkan bintik merah tersebut akan hilang.
- Bila penyakit sudah parah, penderita akan merasakan gelisah dengan ujung tangan dan kaki yang dingin.
- Hasil tes Torniquet yang positif dan berkurangnya jumlah trombosit hingga dibawah 100.000 per mm3.
Jika ada anggota keluarga kita yang mengalami gejala-gejala seperti diatas, sebaiknya sesegera mungkin untuk dilakukan pemeriksaan ke dokter untuk diagnosa lebih dini dan kalau memang ada indikasi kearah penyakit Demam Dengue segera lakukan pemeriksaan darah di laboratorium untuk memastikan betul apakah anggota keluarga kita sudah terinfeksi DBD atau tidak agar dapat dilakukan penanganan segera.
Penyakit DBD yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue ini memiliki 4 serotipe yakni DEN 1-DEN 2-DEN 3 dan DEN 4 yang bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Demam berdarah dapat menyebabkan kebocoran cairan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan penderitanya mengalami syok. Untuk itu sangat penting bagi kita utamanya bagi seorang ibu yang memiliki anak untuk mengetahui fase demam berdarah dan tanda bahaya yang mungkin timbul guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.
Adapun fase perkembangan dari virus dengue ini adalah sebagai berikut :
Adapun pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit Demam Berdarah Dengue ini yaitu dengan melakukan :
Penyakit DBD yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue ini memiliki 4 serotipe yakni DEN 1-DEN 2-DEN 3 dan DEN 4 yang bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Demam berdarah dapat menyebabkan kebocoran cairan dalam pembuluh darah yang mengakibatkan penderitanya mengalami syok. Untuk itu sangat penting bagi kita utamanya bagi seorang ibu yang memiliki anak untuk mengetahui fase demam berdarah dan tanda bahaya yang mungkin timbul guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan.
Adapun fase perkembangan dari virus dengue ini adalah sebagai berikut :
- Fase Demam, dimana penderita akan mengalami demam yang tinggi tanpa ada sebab yang jelas dan berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, namun demam ini dapat turun pada hari ke-3 sampai hari ke-5 kemudian naik lagi. Pada fase ini, kebanyakan orang akan mengalami demam tinggi selama 3 hari dan disertai dengan nyeri kepala hebat, nyeri di belakang bola mata, nyeri otot dan juga nyeri sendi. Selain itu pada beberapa kasus dapat disertai dengan perdarahan ringan sampai berat, seperti ruam di kulit, mimisan maupun gusi berdarah, juga keluhan pencernaan seperti mual dan muntah. Semua gejala yang timbul pada fase demam berdarah ini merupakan hasil dari respon sistem pertahanan tubuh kita terhadap infeksi virus Dengue. Tubuh kita akan membentuk antibodi yang nantinya akan menimbulkan reaksi radang di seluruh tubuh kita terutama di pembuluh darah. Pada kondisi ini, terdapat beberapa kemungkinan bahaya yang dapat timbul sewaktu-waktu. Kondisi tersebut meliputi dehidrasi atau kekurangan cairan yang ditimbulkan oleh peningkatan metabolisme tubuh dan karena proses radang yang terjadi. Hal ini sangat rentan terjadi terutama pada anak-anak karena tubuh mereka yang lebih banyak terdiri dari air. Selain itu, pada anak-anak juga dapat terjadi penyakit kejang yang disebabkan oleh demam yang terlalu tinggi.
- Fase Kritis, dimana seorang pasien yang mengalami demam berdarah dengue ini tampak mengalami perbaikan. Hal ini ditunjukkan dengan turunnya suhu demam sampai keadaan normal disertai keringat dan berkurangnya gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas. Namun pada fase kritis ini yang berlangsung di hari ke-4 penderita DBD akan merasakan tubuhnya semakin lemas. Pada fase ini, sebenarnya di dalam tubuh kita terjadi proses yang sangat berbahaya yakni turunnya jumlah sel untuk pembekuan darah (trombosit) disertai dengan cedera lapisan pembuluh darah yang hebat. Cedera pembuluh darah inilah yang pada akhirnya akan menyebabkan kebocoran pembuluh darah sehingga cairan didalam pembuluh darah akan merembes ke jaringan sekitarnya. Pada kondisi ini seorang pasien harus dibawa ke rumah sakit atau ke tempat pertolongan kesehatan terdekat. Pada fase kritis ini bisa terjadi berbagai bahaya karena kebocoran pembuluh darah yang hebat dimana bisa membuat organ lain seperti paru-paru terganggu. Selain itu pada fase ini juga bisa terjadi perdarahan di berbagai organ dalam, termasuk di otak yang sangat mengancam nyawa. Pada fase demam berdarah kedua ini, kondisi pasien akan perlahan-lahan memburuk ditandai dengan kesadaran dan tekanan darah yang menurun, pola nafas yang tidak teratur, nadi yang melemah dan dingin pada ujung kaki ataupun tangan. Semua keadaan ini dikenal dengan istilah syok, dimana syok ini disebabkan karena hilangnya volume cairan dari dalam pembuluh darah. Di dalam dunia medis, kondisi ini disebut Dengue Shock Syndrome (DSS) dan merupakan komplikasi dari penyakit demam berdarah yang sangat mengancam nyawa dan dapat berakibat kematian. Kondisi syok ini menyebabkan pasien harus dirawat di tempat perawatan khusus di rumah sakit.
- Fase penyembuhan, dimana fase ini terjadi pada hari ke-6 dan ke-7. Pada fase ini biasanya keadaan pasien semakin stabil seiring dengan jalannya proses perawatan yang baik. Pada fase ini, tubuh kita akan menunjukan perbaikan berupa perbaikan
tekanan darah, pola nafas, denyut nadi dan juga penurunan suhu kembali
normal. Pada fase demam berdarah ini, biasanya pasien sudah muali aktif
kembali dan nafsu makan perlahan-lahan mulai meningkat.
Adapun pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit Demam Berdarah Dengue ini yaitu dengan melakukan :
- Memberikan minum sebanyak mungkin kepada penderita untuk mencegah dehidrasi seiring dengan adanya kebocoran pada pembuluh darah, namun ketika kebocoran telah selesai maka dalam waktu 2 x 24 jam asupan air putih pun harus dikurangi.
- Kompres dengan air agar suhu panas tubuh terus menurun.
- Berikan obat penurun panas.
- Jika dalam jangka waktu 3 hari demam tidak turun bahkan semakin naik, maka segeralah membawa penderita ke Rumah Sakit atau Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
- Jika penderita tidak bisa makan dan minum (kondisi muntah terus menerus) dan kondisi yang semakin parah disertai dengan kesadaan yang semakin menurun bahkan hilang maka sebaiknya dilakukan perawatan intensif di rumah sakit.
- Pasang kasa nyamuk pada ventilasi jendela kamar / rumah.
- Lindungi anak / bayi anda ketika sedang tidur di pagi atau sore hari dengan memasangkan kelambu agar terhindar dari gigitan nyamuk.
- Jangan membiasakan menggantung baju bekas pakai karena nyamuk sangat menyukai bau badan manusia yang melekat pada baju yang tergantung.
- Semprot / bakar obat nyamuk setiap pagi dan sore hari.
- Fogging (pengasapan). Fogging ini dilakukan biasanya karena adanya laporan dari Rumah Sakit / Puskesmas terkait dengan adanya penderita DBD pada suatu wilayah, sehingga untuk mencegah menyebarnya virus DBD ini maka Dinas Kesehatan setempat akan melakukan program fogging ini.
0 komentar:
Posting Komentar